BPBD Siagakan Alat Berat di Jalur Mudik

BPBD Siagakan Alat Berat di Jalur Mudik

\"alat

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Guna mengantisispasi berbagai hal yang tidak diinginkan, seperti bencana tanah longsor di beberapa jalur mudik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu menyiagakan alat berat di jalur yang biasa dilalui pemudik di 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu.

Kepala BPBD Provinsi Bengkulu, Dr Sumarno MPd mengatakan, pihaknya akan menyiagakan alat berat tersebut sebagai langkah antisipasi jika terjadi hal yang mengganggu kenyamanan para pemudik.

\"Kami akan menyiapkan sejumlah personel di lapangan dan alat berat untuk memantau kelancaran jalur mudik guna mengantisipasi terjadi hal yang mengganggu jalur mudik,\" terang Sumarno kepada BE, kemarin (16/6).

Menurut Sumarno, dengan menyiagakan alat berat, maka pihaknya dapat segera melakukan gerakan pertama saat terjadi bencana yang sewaktu-waktu terjadi.

\"Jadi, itu untuk langkah pertama jika bencana terjadi seperti tanah longsor atau pohon tumbang,\" tutur Sumarno.

Diungkapkan Sumarno, alat berat tersebut ditempatkan di sejumlah titik rawan longsor di Provinsi Bnegkulu seperti jalur Bengkulu Selatan-Tanjung Sakti, Kota Bengkulu-Kepahiang, khususnya di daerah Tabah Penanjung, Bengkulu - Manna, Bengkulu Selatan dan beberapa titik rawan longsor lainnya.

Dijelaskan Sumarno, gerakan waspada longsor ini adalah akibat adanya laporan gerakan tanah yang berstatus menengah hingga tinggi di sejumlah wilayah di Bengkulu.

\"Ada 8 wilayah kabupaten/ kota potensi gerakan tanah yang terjadi selama Mei 2017. Jadi kami segera menyiagakan personel,\" jelas Sumarno.

Lebih jauh diungkapkan Sumarno, dalam laporan yang dirilis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebutkan, di Provinsi Bengkulu terdapat 8 wilayah kabupaten/kota rawan longsor yakni Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, Kaur, Kepahiang, Kota Bengkulu, Lebong, Mukomuko, dan Rejang Lebong.

\"Di Kota Bengkulu ada tiga kecamatan yang rawan yaitu Kampung Melayu, Muara Bangkahulu dan Kecamatan Selebar dengan status menengah,\" ungkap Sumarno.

Mewaspadai hal tersebut, pihaknya segera bertindak karena dikhawatirkan apabila benar terjadi maka akan menghambat perjalanan para pemudik ke kampung halaman dan juga menyebabkan kemacetan arus lalu lintas.

\"Banyak daerah yang mempunyai potensi longsor jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan dan bisa mengganggu kenyamanan para pemudik,\" sambung Sumarno.

Ditambahkan Sumarno, seperti sepanjang jalan provinsi yang menghubungkan Lebong dan Rejang Lebong sangat banyak tebing yang rawan longsor dengan status gerakan tanah tinggi.

\"Jadi kami benar-benar menaruh perhatian khusus akan hal ini maka kami segera siapkan personel di lokasi,\" tambah Sumarno.

Pihaknya akan terus siaga dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat guna mengambil langkah cepat bila memang sewaktu-waktu terjadi bencana longsor dan pohon tumbang di sepanjang jalur mudik.

\"Kami terus siaga untuk mengamankan jalur mudik bila memang terjadi bencana agar perjalanan mudik para pemudik tidak terganggu dan terhambat,\" tutupnya.(999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: